K.H. Syekh Asnawi Caringin

on Jumat, 28 Mei 2010

K.H. Syekh Asnawi yakni seorang ulama besar yang gigih penuh dedikasi menyerahkan jiwa raganya untuk kepentingan umat manusia, kebanyakan orang memanggil dengan sebutan “Mama Asnawi” yang telah mengayomi masyarakat yang dianalogikan sebagai pohon beringin.

Menurut ceritanya beliau adalah salah seorang yang menyebarkan agama Islam di daerah Banten. Sekarang tinggal peninggalannya berupa Maqom Auliyaillah, beliau memang seorang ulama pejuang dari Caringin yang sekarang banyak berdatangan wisatawan untuk berziarah atau untuk mengetahui sejauh mana sepak terjang beliau didalam pengislamisasian masyarakat khususnya di Banten.

K.H. Syekh Asnawi lahir di Kampung Caringin sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah. Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim K.H. Syekh Asnawi ke Mekkah untuk memperdalam agama Islam. Di Mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al Bantani.

Karena kecerdasan yang di miliki beliau dengan mudah mampu menyerap berbagai disiplin ilmu yang telah di berikan oleh gurunya. Setelah dirasa cukup lama menimba ilmu dari sang guru yang bernama Syech Nawawi Al Bantani maka K.H. Syekh Asnawi Tanara Banten menyuruh muridnya K.H. Syekh Asnawi untuk pulang ketanah air untuk mensyiarkan agama Allah ini.

Sekembalinya dari Mekkah, K.H. Syekh Asnawi mulai melakukan dakwah ke berbagai daerah, karena kepiawaian dalam berdakwah dan ilmu yang dimilikinya nama K.H. Syekh Asnawi mulai ramai dikenal serta dibicarakan orang, beliau menjadi sosok ulama yang menjadi panutan masyarakat khususnya Banten. Pada saat itupula tanah air kita masih di kuasai Penjajah Belanda.

Rusaknya moral dan mental masyarakat Banten pada waktu itu membuat menjadi garang serta menyulut kobaran api kemerdekaan pada setiap dakwahnya. Hal ini sering mendapat K.H. Syekh Asnawi diancaman oleh pihak-pihak yang merasa kebebasannya terusik. Banten yang terkenal dengan jawara-jawaranya yang memiliki ilmu kanuragan dari dahulu terkenal sangat sadis dan bengis, dapat di taklukkan oleh K.H. Syekh Asnawi, dan berkat beliau kegigihan dan perjuangannya menjadi terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti yang sangat disegani oleh kaum Penjajah Belanda.

K.H. Syekh Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga mengobarkan semangat Nasionalisme anti penjajah kepada masyarakat hingga akhirnya K.H. Syekh Asnawi di tahan di Tanah Abang di asingkan ke Cianjur oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda , Apa yang dilakukan K.H. Syekh Asnawi mendapat dukungan penuh dari rakyat dan dan para ulama lainnya, seperti para bangsawan dan para jawara.

Semenjak runtuhnya kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun 1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851, peristiwa Pungut tahun 1862, kasus Kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang dipimpin oleh KH. Wasid.

Selama di pengasingan K.H. Syekh Asnawi tetap melakukan Dakwah mengajarkan Alquran dan Tarekat kepada masyarakat sekitar dan setelah dirasa Aman K.H. Syekh Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin untuk melanjutkan perjuangan mensyiarkan Islam dengan mendirikan Madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Syalafiah Caringin sekitar tahun 1884 Mesjid Caringin ditandai oleh denah empat persegi panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi.

Arsitektur Masjid dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang mengelilingi Masjid. Menurut cerita bahwa Kayu masjid tersebut berasal dari sebuah pohon Kalimantan yang di bawa oleh K.H. Syekh Asnawi ke Caringin dahulu pohon tersebut tidak bisa di tebang kalaupun bisa di tebang beberapa saat pohon tersebut muncul kembali hingga akhirnya K.H. Syekh Asnawi berdo’a memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dan pohon tersebut dapat di tebang serta kayunya dibawa K.H. Syekh Asnawi ke Caringin untuk membangun Masjid.

Tahun 1937 K.H. Syekh Asnawi berpulang ke Rahmtulloh dan meninggalkan 23 anak dari lima Istri (Hj.Ageng Tuti halimah, HJ sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah) dan di maqomkan di Masjid Syalafiah Caringin , hingga kini Masjid Syalafiah Caringin dan maqom beliau tak pernah sepi dari para peziarah baik dari sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air banyak pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid tersebut seperti yang diungkap oleh salah seorang jamaah sewaktu melakukan i’tikaf terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan Masjid yang berusia hampir 200 tahun tersebut.

Subhanallah.....Allahuakbar....!!! Itulah kebesaran dari Allah SWT. Wallohu a’lam

Wisata Pantai Carita

on Selasa, 25 Mei 2010

Nikmati sensasi pantai & bukit yang menyatu dalam pesona alami . . . .!!!

Kehidupan kota besar yang penuh dengan rutinitas dan ketegangan seringkali menimbulkan beban dalam hidup sehari-hari. Mengapa kita tidak carikan jalan keluarnya? Berkunjunglah ke suatu tempat yang menyajikan suasana tenang dan jauh dari kebisingan kehidupan kota, serta kenyamanan yang tak mungkin didapat bila Anda berkunjung ke tempat lain.

Kami tidak hanya menjanjikan, tetapi juga memberikan bukti dengan menyajikan yang terbaik untuk anda dan keluarga selama berada di kawasan wisata Pantai Carita, Pandeglang - Banten. Banyaknya pilihan Akomodasi Hotel yang ada di sepanjang Pantai Carita ini merupakan tempat yang paling tepat untuk anda saat menikmati liburan ke Wisata Pantai Carita. Sebut saja Kondominium Lippo Carita dan Mutiara Carita Cottages, merupakan pilihan tempat yang tepat untuk segala kenyamanan penyegaran pikiran dan ketenangan. Dengan paduan gaya alami membuat Anda lebih nyaman menikmati sejuknya pantai, laut dan udara pegunungan di kawasan Pantai Carita ini.

Disamping fasilitas yang lengkap, Hotel pantai carita mempunya pemandangan alam yang indah dan luas yang bisa anda sekeluarga nikmati. Adapun letaknya hanya memerlukan waktu 3 jam perjalanan dari Jakarta dengan menempuh rute jalan Jakarta - Merak, sehingga sangat cocok bagi Anda yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur ke Pantai Carita ini.

Berbagai fasilitas yang bisa anda nikmati di wisata Pantai Carita ini antara lain: Penyewaan Jetski, penyewaan Banana Boat, penyewaan papan luncur (boggie) atau Anda juga bisa duduk bersantai dengan menyewa tikar sewaan seharga 10 ribu rupiah sambil menikmati makanan khas desa Carita yaitu Otak-otak ikan tenggiri dan meneguk manisnya air kelapa muda.

Bukan hanya itu, kawasan yang juga terkenal dengan koservasi alamnya ini menyediakan berbagai Objek Wisata alam lainnya seperti: pendakian ke Anak Gunung Krakatau, mengunjungi kawasan Taman Nasional Ujungkulon ataupun melakukan perjalanan ke Suku Baduy Dalam di Kabupaten Lebak Rangkasbitung. Dan itu tidak mungkin Anda temukan di tempat lain, kecuali hanya dengan mengunjungi kawasan Pantai Carita.

Curug Gendang

Curug Gendang (CG) adalah tempat Objek Wisata Alam yang berupa air terjun. Objek Wisata Curug Gendang ini terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang-Banten. Lokasi ini memiliki luas sekitar 10 meter persegi dengan kedalaman air mencapai 13 meter dan tinggi air terjun Nya mencapai 7 meter. Konon, Curug Gendang ini dulu Nya bernama "Citajur", namun karena terjadi Nya jatuhan airNya mirip seperti suara tambur atau berbunyi suara gendang yang cukup nyaring, maka oleh penduduk sekitar dinamakan Curug Gendang.

Lokasi tersebut dapat ditempuh dari pos 1 sampai pos 3 jarak Nya sekitar 2 kilometer dari Jl. Raya Pantai Carita. Objek Wisata Curug Gendang ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat sampai menuju ke pos 1, setelah kalian tiba di pos 1 kalian bisa memarkir kendaraan Nya disana. Karena menuju kearah pos 2, pos 3, dan seterus Nya kalian bisa meneruskan Nya dengan berjalan kaki.

Perjalanan menuju ke lokasi Air terjun Curug Gendang ini cukup "menantang". Kenapa bisa dikatakan menantang.? Karena, kita harus menyusuri sedikit demi sedikit jalan setapak yang berliku dan sebelah kiri Nya terdapat jurang yang sangat tinggi, jalan Nya pun agak sedikit nanjak. Aneh Nya walau pun lokasi itu sangat berbahaya, tetapi masih banyak para wisatawan yang datang ke lokasi tersebut sambil melihat-lihat panorama keindahan alam Flora dan Fauna yang ada di alam semesta ini.

Setelah tiba dilokasi tersebut, pengunjung dapat menikmati gemuruh suara air terjun yang sangat begitu mempesona di dengar Nya. Dan sambil istirahat sejenak, pengunjung bisa sambil makan-makan, bahkan pengunjung pun bisa menikmati pemandian Nya dengan kondisi airNya yang sangat dingin dan menyejukan. Kalian bisa sambil melemaskan lutut kalian masing-masing, setelah perjalanan jauh. Dengan kalian beristirahat sejenak sambil melemas-lemaskan kaki, kalian akan disaksikan dengan edegan terjun bebas dari atas Curug yang sangat tinggi yang dilakukan oleh anak-anak kecil di bawah umur.

Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi Air Terjun di Desa tersebut. Banyak anak sekolah yang pada berlibur pergi kesana, alasan mereka setelah ditanya oleh para pengunjung lain untuk mencari suasana baru dalam berlibur. Ada yang bilang kalau pergi ke Pantai kataNya sudah tidak asing lagi. Selain anak sekolah, Para pecinta alam pun (PA) cenderung untuk memilih pergi kesana alasan Nya ya cocok untuk berpetualang yang bernuansa alam.

Bagi para pengunjung yang ingin bermalam disana sambil menyaksikan keindahan alam Wisata Air Terjun Curug Gendang dimalam hari, tersedia areal untuk berkemah dengan hanya membayar beberapa lembar puluh ribu rupiah saja/malam hanya untuk satu orang anda sudah bisa bermalam disana. Dan bagi para wisatawan yang berkunjung kesana, selain air terjun yang ada diarea tersebut masih ada lagi wisata lainNya seperti Hutan Lindung, Hutan Tanaman dan pantai dengan hanya menempuh jarak kurang lebih 3,5 kilometer dari lokasi air terjun Curug Gendang. Itulah sekilas tentang Air Terjun Curug Gendang, masyarakat sekitar biasa memanggil Nya dengan sebutan (CG).

Pantai Caringin

Pantai Caringin., mungkin untuk sebagian wisatawan yang mendengar, nama pantai ini sedikit asing di telinga. itu dikarenakan kurang promosi nya baik oleh mayarakat setempat maupun oleh Dinas Pariwisata itu sendiri.


Tapi ke-elokan serta panorama dan nuansa yang ada di pantai ini bisa di bandingkan dengan pantai-pantai di Banten pada umumnya. Walaupun tidak sekeren Pantai Anyer maupun Pantai Carita.

Pantai Caringin yang ada di Kecamatan Caringin Kabupaten Pandeglang ini, justru terkenal dengan wisata ziarahnya. Yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan ialah Wisata Ziarah makam K.H. Syekh Asnawi bin H. Abdurohman yang biasa disebut dengan "Mama Asnawi".

Meskipun pantai ini jarang di kunjungi oleh para wisatawan asing maupun wisatawan domestik, Pantai Caringin ini banyak didatangi oleh penduduk sekitar yang ada di kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang ini. Pantai Caringin ini banyak di kunjungi oleh anak-anak sekolah khsusnya pada waktu Minggu pagi dan hari libur, dikarenakan biaya yang dikeluarkan tidak begitu mahal alias sangat merakyat sekali dan untuk pergi ke Pantai Carita jaraknya cukup jauh dari lokasi tempat tinggal mereka.

Bukan hanya itu, para penduduk yang datang ke sini, biasanya juga menyalurkan hobby memancingnya di sini, karena selain tampatnya yang cukup teduh untuk memancing, Pantai Caringin ini juga termasuk pantai yang cukup tenang. Jadi untuk Anda yang hobby memancing dan menikmati suasana santai dan tenang dengan biaya yang murah, mungkin Pantai Caringin bisa dimasukan dalam daftar referensi liburan Anda.

About Us

on Senin, 24 Mei 2010

Tujuan wisata di daerah Banten ini yang memiliki latar belakang Budaya Banten. Tujuan wisata yang dipublikasikan di blog ini diolah dari semua Objek Wisata yang ada di Banten. Blog ini merupakan salah satu aktivitas dari berbagai sumber untuk mengungkapkan, mengumpulkan, melestarikan, dan menerbitkan seluruh Wisata Alam yang ada di Banten ini. Dan untuk mengenal Sejarah, Sosial, dan Budaya Banten

Wisata Banten ini benar-benar didedikasikan untuk kesejahteraan rakyat Banten dengan melakukan/mempublikasikan keindahan alam dan sejarahnya, khusus dari Budaya Banten sehingga dapat dipelajari, dihargai, dan dikunjungi oleh para wisatawan yang ada di Indonesia.

Diblog ini saya mencoba untuk mempromosikan Wisata Banten sebagai upaya untuk mengenal dan meninjau bahwa Objek Wisata yang ada di Banten ini justru sangat begitu luas dan sangat begitu indah untuk dilihat dan dirasakan. Diblog ini saya dapat memberikan informasi tentang Objek Wisata Banten untuk para wisatawan yang ingin berkunjung.

Adapun untuk Akomodasi Hotel-Reservasi dan lain sebagainya bisa menghubungi saya :
Name :Tubagus Dedi Moch Rusli
Telp : 087877166654
Email : tb_dirus@ymail.com - boedakdeugeul@gmail.com

Atau bisa akses langsung melalui situs saya di :
http://objekwisatabanten.com
http://syekh-asnawi.blogspot.com

Ujung Kulon

on Rabu, 12 Mei 2010

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Halaman ini mempunyai luas sekitar 1,206 km² 443 km² diantaranya adalah laut, yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.

Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1992, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini. Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan. Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang.